Tabel Kode Warna Resistor
Home » Daftar Isi » Komponen Elektronika » Resistor » Tabel Kode Warna Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang mempunyai nilai resistansi/hambatan (ohm) yang berbeda-beda, untuk dapat mengetahui berapa nilai resistansi pada sebuah resistor dapat dilihat secara langsung nilai resistansi yang tertera pada badan resistor seperti pada resistor porselin/keramik dan resistor jenis SMD, namun pada resistor jenis arang
(batang karbon), film karbon dan metal film nilai resistansinya ditulis dalam bentuk gelang-gelang atau cincin warna yang melingkari badan resistor dan untuk mengetahui nilainya dibutuhkan sebuah tabel kode warna resistor.
Kode Warna Resistor pertama kali ditemukan pada tahun 1920 yang kemudian dikembangkan oleh perkumpulan pabrik radio di Eropa dan Amerika, RMA (Radio Manufacturers Association). Pada era 1957 kelompok ini sepakat untuk berganti nama menjadi EIA (Electronic Industries Alliance) dan menetapkan kode tersebut sebagai standar EIA-RS-279. Dalam aturan standar EIA-RS-279, telah ditetapkan 3 sistem kode warna yaitu;








Berikut tabel kode warna resistor yang bisa digunakan untuk mengetahui berapa nilai resistansi pada sebuah resistor;
Sistem Kode Warna 6 Pita
Berikan Nilai untuk artikel ini
Resistor adalah komponen elektronika yang mempunyai nilai resistansi/hambatan (ohm) yang berbeda-beda, untuk dapat mengetahui berapa nilai resistansi pada sebuah resistor dapat dilihat secara langsung nilai resistansi yang tertera pada badan resistor seperti pada resistor porselin/keramik dan resistor jenis SMD, namun pada resistor jenis arang
(batang karbon), film karbon dan metal film nilai resistansinya ditulis dalam bentuk gelang-gelang atau cincin warna yang melingkari badan resistor dan untuk mengetahui nilainya dibutuhkan sebuah tabel kode warna resistor.
Kode Warna Resistor pertama kali ditemukan pada tahun 1920 yang kemudian dikembangkan oleh perkumpulan pabrik radio di Eropa dan Amerika, RMA (Radio Manufacturers Association). Pada era 1957 kelompok ini sepakat untuk berganti nama menjadi EIA (Electronic Industries Alliance) dan menetapkan kode tersebut sebagai standar EIA-RS-279. Dalam aturan standar EIA-RS-279, telah ditetapkan 3 sistem kode warna yaitu;
- Sistem Kode Warna 4 Pita,
- Sistem Kode Warna 5 Pita dan
- Sistem Kode Warna 6 Pita.








Berikut tabel kode warna resistor yang bisa digunakan untuk mengetahui berapa nilai resistansi pada sebuah resistor;
Agar mudah dalam menghafal kode warna resistor gunakan singkatan berikut ini; 'HI, CO, ME, JI, KU, HI, BI, U, A, P.'
Dari gambar-gambar diatas sudah bisa disimpulkan cara membaca nilai gelang/cincin warna resistor 4 pita, 5 pita dan 6 pita, apabila masih kurang jelas perhatikan uraian dibawah ini;
Sistem Kode Warna 4 Pita
Untuk resistor dengan 4 pita warna cara membaca nilainya adalah sbb;
- Pita pertama dan pita kedua berfungsi sebagai nilai digit harga resistansi,
- Pita ketiga berfungsi sebagai nilai faktor pengali (multiplier) harga resistansi dan
- Pita keempat befungsi sebagai nilai toleransi (tolerance) harga resistansi.
Sistem Kode Warna 5 Pita
Untuk resistor dengan 5 pita warna cara membaca nilainya adalah sbb;
- Pita pertama, pita kedua dan pita ketiga berfungsi sebagai nilai digit harga resistansi,
- Pita keempat berfungsi sebagai nilai faktor pengali (multiplier) harga resistansi dan
- Pita kelima befungsi sebagai nilai toleransi (tolerance) harga resistansi.
Untuk resistor dengan 6 pita warna cara membaca nilainya adalah sbb;
- Pita pertama, pita kedua dan pita ketiga berfungsi sebagai nilai digit harga resistansi,
- Pita keempat berfungsi sebagai nilai faktor pengali (multiplier) harga resistansi,
- Pita kelima befungsi sebagai nilai toleransi (tolerance) harga resistansi dan
- Pita keenam berfungsi sebagai nilai koefesien suhu (temperatur coefficient).
Berikan Nilai untuk artikel ini
Terimakasih sudah membaca artikel Kami, jangan lupa klik suka, bagikan, kirim dan tinggalkan komentar dibawah,,,, :)
kalo merah merah baru hitam dan emas itu bisa langsung di pasang PLN 220AC kah
BalasHapus